Siapa Takut Bertransaksi Digital? Kini Ada QR Standar Membuat Transaksi Lancar dan Kekinian: QRIS


        
Sumber : twitter.co.id/bank-indonesia
   
      say hello to zaman teknologi! Baru-baru ini pasar Indonesia di ramaikan oleh perusahaan-perusahaan Start up yang bergerak dibidang teknologi, ya. kata orang ini yang disebut revolusi industri 4.0. sasaran utama industri ini adalah kaum millenial yang melek teknologi, bukan hanya tau teori namun juga cara penerapannya, inilah generasi dengan sejuta alasan yang tak mau ribet. Teknologi mempermudah manusia melakukan banyak hal yang diharapkan akan menambah produktivitas manusia. gimana tidak produktif kalau semua tinggal klik, seperti ungkapan "Dunia dalam genggaman" itu benar adanya. 

"Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai generasi muda?" 
        Ya, tentu memanfaatkan teknologi dengan sebaiknya, jangan takut akan perubahan karena itu akan membawa kita pada kemajuan jika dimanfaatkan dengan bijak. Teknologi menawarkan banyak sekali keuntungan baik dari sisi pelaku usaha ataupun pengguna layanan. Saat ini penggunaan layanan pembayaran elektronik sedang berlomba-lomba mengenalkan produknya di pasar, hal ini ditandai oleh semakin meningkatnya jumlah penyedia layanan Financial Tecnology (Fintech) yang siap memanjakan pelanggannya dengan berbagai cara. Sebut saja beberapa perusahaan fintech besar di Indonesia seperti Dana, Go-pay, Ovo, Link-aja, T-cash dan masih banyak lagi. Tak kalah heboh menyediakan fasilitas unggulan untuk penggunanya,  seperti Cash back, aneka voucher, diskon dan hadiah menarik yang siap membuat pelanggan tak rela meninggalkan gadget dari genggaman.

"Lalu butuh berapa barcode yang perlu disediakan ?"
          Masing-masing perusahaan fintech mempunyai satu barcode esklusif yang hanya bisa dibaca oleh aplikasi milik perusahaan tersebut, sehingga jika suatu merchant memiliki lebih dari tiga partner fintech maka ia harus bersedia menjajar semua barcode di depan meja kasir untuk memudahkan konsumen memilih membayar menggunakan media apa. Selain itu petugas kasir juga harus sigap mengarahkan dan menjelaskan kepada konsumen dan itu akan memakan banyak waktu yang berdampak pada panjangnya antrian dan lambatnya pelayanan. Untuk itu Bank Indonesia menjawab permasalah dengan meluncurkan QRIS yang menjadi satu-satunya pintu pembayaran elektronik di Indonesia guna mendukung perkembangan ekonomi digital.
sumber : www.bi.go.id



Yuk kenalan dengan QRIS!
          QRIS atau Quick Response Code Indonesia Standar yang merupakan sekumpulan titik hitam atau kita kenal dengan istilah barcode yang akan menghubungkan kita pada transaksi pembayaran melalui aplikasi uang elektronik berbasis server based, e-wallet ataupun mobile banking. melalui tag line UNGGUL (Universal, GampanG, Untung dan Langsung) mulai januari 2020 semua penyedia jasa sistem pembayaran berbasis QR code baik perusahaan dalam negeri maupun penyedia dari pihak asing wajib menggunakan QRIS. Sesuai dengan ketentuan BI melalui Peraturan Anggota Dewan Gubernur  (PADG) No.21/18/2019 menenai standar barcode untuk pembayaran nasional. Cara kerjanya sama seperti metode pembayaran QR code pada umumnya, kita hanya perlu membuka aplikasi langganan atau yang akan kita gunakan, kemudian scan QRIS, masukkan nominal dan selamat transaksi anda sukses, mudah bukan?
Oyah, selain untuk pembayaran berbagai transaksi pada merchant, QRIS juga support untuk kegiatan ibadah seperti bayar zakar, bersedekah ataupun berdonasi. Masih ragu? yuk simak beberapa kelebihannya berikut :

  1. Sebagai bentuk support program Cashless 
Pernah tidak menemui uang rupiah kita yang sudah kehilangan bentuk? nominal sulit terbaca? kelunturan? ataupun loyo? nah adanya QRIS juga turut menjaga rupiah kita tetap dalam bentuk baru, tidak lecek, sobek ataupun tercorat-coret. Begitu pula lagu millenial yang hampir mendengung setiap saat, "Dompet boleh ketinggalan tapi handphone jangan".  pasalnya semua kegiatan juga bisa dilakukan dengan benda ajaib ini, mulai dari memesan makanan, layanan antar jemput, menjual atau membeli barang dan sebagainya. E-wallet sangat penting mengingat fakta menunjukkan hampir semua masyarakat terutama generasi muda di Indonesia memiliki smartphone dan pemilik smartphone pasti memiliki kuota internet sehingga tidak sulit untuk melakukan transaksi digital.


     2. Tidak perlu khawatir akan uang palsu
Data menunjukkan penyebaran uang palsu semakin hari semakin meningkat.  Sasaran uang palsu adalah pelaku usaha kecil, bayangkan berapa gelisahnya mereka saat usaha seharian tidak berbuah hasil karena ditipu, orang tua saya pun sebagai pedagang pernah mengalami kejadian ini. hasilnya setiap menerima uang tunai dengan nominal Rp.50.000 atau Rp.100.000 selalu diperiksa dengan teliti bahkan ada juga yang  menggunakan alat money detector agar tidak menjadi korban. adanya pembayaran sistem elektronik sangat membantu pedagang dalam permasalahan uang palsu.

    3. Tidak perlu lagi mencari uang receh untuk kembalian
Pernah tidak mendapatkan pembeli pertama dan membayar dengan uang besar? atau pernah tidak saat membeli jajanan di jalan atau pasar  mengharuskan kita menunggu  untuk kembalian?  kesulitan mencari uang receh untuk kembalian juga akan memakan banyak waktu, menyebabkan antrian panjang dan perut semakin keroncongan kan? pada akhir solusinya dibayar menggunakan permen atau bahkan diiklaskan saja. nah itu kan dulu, sekarang menggunakan pembayaran elektronik baik pembeli atau penjual tidak perlu menunggu lama ataupun bersusah payah mencari 500 perak untuk kembalian.  jadi mau bayar tak perlu rogoh-rogoh kantong dan dompet untuk mencari uang pas.

     4. Keamanan dan kenyamanan
Pernah tidak merasa was-was membawa uang banyak saat berbelanja? atau mau bayar bakai ATM tapi tidak tau ada saldonya atau tidak? atau khawatir uang tertinggal, dompet kecopetan, kurang bayar ataupun penipuan karena membawa banyak uang? kini tidak perlu merasa khawatir karena sistem pembayaran elektronik sudah dilengkapi dengan kode pengaman atau password untuk setiap bertransaksi. serta karena  proses transaksi diawasi langsung oleh sistem perbankan akan meminimalisir juga adanya transaksi ilegal ataupun transaksi berbahaya.

    5. Bisa kontrol pengeluaran
Tidak perlu membuat perhitungan rinci atau mengumpulkan nota belanjaan setiap hari, transaksi kita sudah terekam pada aplikasi fintech yang kita gunakan sehingga ketahuan apakah kita termasuk orang yang boros atau hemat.  Kita juga bisa membatasi pengeluaran melalui jumlah saldo yang bisa kita tentukan lho. bukan hanya itu banyaknya fintech yang menyediakan cashback, promo maupun diskon juga membuat kita semakin hemat kan? Fyi transaksi QRIS dibatasi maksimal 2 juta pertransaksi namun fintech partner juga bisa melakukan penetapan nominal pembatasan.

     6. UMKM naik kelas
Hari gini pasti tidak asing kan, jika menemukan stiker Barcode fintech tertentu pada gerobak penjual kaki lima disepanjang jalan? fenomena ini menandakan bahwa UMKM sudah naik kelas, dan tidak mau kalah dengan pelaku bisnis skala besar. jika pembeli meningkat otomatis kualitas baik dari segi pelayanan, kualitas packaging, produk hingga fasilitas lebih yang diberikan juga akan meningkat. tujuannya pelaku UMKM lebih siap menghadapi persaingan.

Sumber : twitter.co.id/bank-indonesia

      Biar tambah yakin, bukan hanya warga negara indonesia, turis wancanegara pun bisa menggunkan aplikasi pembayaran berstandar Internasional EMV co. untuk bertansaksi. Diharapkan perkembangan teknologi pembayaran juga diiringi perkembangan sektor wisata di Indonesia.  Disamping keunggulan yang terdapat pada QRIS tentunya ada juga tantangan yang harus dihadapi agar QRIS bisa dimanfaat secara optimal diantranya :

1. Edukasi masyarakat
Masih banyak masyarakat Indonesia yang takut akan perubahan, takut akan perkembangan zaman teknologi seperti dewasa ini, atau banyak juga yang tidak mau mempelajari dan mencoba sesuatu yang baru karena dianggap ribet dan menyusahkan. itulah peran lembaga keuangan memberikan pengarahan melalui berbagai pendekatan. kali ini BI berupaya mengenalkan QRIS melalui event Feskabi 2019 yang sukses digelar diberbagai kota besar di Indonesia.

2. Butuh waktu
Setiap perubahan selalu ada pro dan kontra, bahkan hal baik selalu membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk dikatakan layak. Perusahan fintech juga memerlukan waktu untuk melakukan penyesuaian kepada partner merchant yang jumlahnya tidak sedikit. selain itu masih diperlukan berbagai upaya dan inovasi untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Tersedianya jaringan internet yang bagus dan merata di seluruh wilayah
saya rasa ini juga menjadi hal utama yang harus segera dibenahi. jangankan ditempat-tempat yang jauh dari jangkauan, terkadang saat kita jalan-jalan di mall dan melakukan pembayaran elektronik mengalami kesulitan karena sinyal yang tiba-tiba hilang.

Perkembangan teknologi juga harus diimbangi berbagai fasilitas menunjang yang memadai, kesiapan masyarakat juga menjadi faktor penting suatu perubahan dapat berjalan dengan baik. yuk jadi masyarakat bijak berteknologi, manfaatkan teknologi untuk kehidupan yang lebih baik. salam hangat :)

referensi :
https://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/Bank-Indonesia-Terbitkan-Ketentuan-Pelaksanaan-QRIS.aspx

https://www.metrotvnews.com/play/N0BCGQnl-bi-perkenalkan-sistem-pembayaran-instan-qris

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190824092540-185-424251/mengenal-beda-qris-dan-kode-qr-pembayaran-pakai-kamera-hp

https://keuangan.kontan.co.id/news/ini-alasan-bi-luncurkan-qris-menurut-pelaku-usaha

Comments